Untukmu...

Assalamualaikum....

Buat kesekian kalinya warkah ini ku layangkan buat tatapanmu yang jauh terpisah oleh daerah yang berbeza....... semoga dengan kehadiran warkah ini tidak akan mengganggu ketenangan jua ruang waktumu yang ada...... telanjuran itu...... izinkan jemari ini di susun serapi mungkin agar tarian yang bakal dipersembahkan nanti tidak lari tempo atau sumbang kelihatan.....

Ntah dari mana harus kumulakan...... terasa apa yang tersimpan seakan cuba melepaskan ledakkan yang mana aku khuatir akan membuat hati dan ketenanganmu terusik...... justeru itu...... seadanya kemaafan ku pinta agar sedikit dari ketenangan mu itu kau luangkan buatku yang daif ini..

Sebetulnya...... di saat begini aku benar-benar merinduimu..... senyummu, tawamu, renunganmu, usikkan mu segala apa yang kau miliki terus aja melambai kerintihan hati ini....... tiada yang dapat ku samakan antara dirimu dan teman-teman yang ada.....

Engkau mendengar resah nafasku....... engkau membelai rusuh rinduku jua engkau sering menunjukkan aku jalan agar tidak aku pasrah dengan kehidupan....... sesungguhnya antara mereka-mereka yang menyanyangiku....... engkaulah yang terlalu mendekati.....

Dan di ketika ini...... tidak dapatku seka titis yang menitis........ segalanya menghimpit perasaan....... dan kau jauh di daerah yangberbeza dariku, aduhai..... seandainya mungkin....... aku inginkan kehadiranmu disaat begini....... biar dapat kulabuhkan kerusuhan di dadamu...... biar dapatku kutip senyumanmu, lalu kuhiaskan di taman hatiku.......

Dan di saat ini....... kerinduanku terhadapmu tidak dapatku usir jauh....... dan semakin dekat...... dan semakin rapat........ dan akhirnya......aku kesepian di malam-malam kedinginan..... menangis dan terus menangis.......

Sayang...
Malam masih panjang...... dipengunduran ini izinkan aku untuk terus mengenang dan merindui dirimu.